Showing posts with label Learning By Doing. Show all posts
Showing posts with label Learning By Doing. Show all posts

Nov 14, 2019

Badan POM Rayakan Hari Pangan Sedunia


Pernahkah teman-teman mendapati makanan atau minuman kemasan yang dibeli telah melewati masa kadaluarsa??

Beberapa kali Pira pernah! Salah gue juga sih yang gak ngecek tanggal kadaluarsa di bungkus yang tertera dan berujung dengan diare hehe, dan ternyata sebelum membeli produk kemasan agar terhindar dari hal-hal yang merugikan kesehatan ada triknya loh seperti yang dianjurkan oleh BPOM (Badan Pengawan Obat dan Makanan) dengan cara KLIK!

-Cek Kemasan
-Label
-Izin Edar
-Kadaluarsa

Jika menemukan berita-berita terkait produk makanan berbahaya yang belum jelas kebenarannya, masyarakat juga dapat langsung menghubungi Badan POM melalui Halo BPOM 1500533 atau berbagai platform media sosial official Badan POM.

Nov 3, 2019

Apa Manfaat Bijak Berplastik?



Siapa yang kalau ke pantai betah berlama-lama duduk termangu diantara hamparan pasir dan gulungan ombak? Rasanya tuh damai aja gitu, apalagi kalau pantainya masih bersih dan terjaga banget, kadang kalau beruntung kita bisa disapa sama penyu atau kelomang.

Tapi kalau pantainya tecemar? Yah boro-boro ada hewan laut yang mendekat, yang ada hewanya mati terjerat sama sampah rumah tangga yang berakhir di laut. Udah gak bisa lagi kita pura-pura untuk gak peduli sama keadaan ini, karena kalau kita masih terus apatis, generasi di depan kita paling cuma bisa nangis, karena kecewa sama pendahulunya yang kurang bijak dalam mengelola lingkungan.

Ini Keramba di Pulau Tidung yang Sempat gue kunjungi beberapa waktu lalu
Kita memang gak akan bisa meminta semua orang untuk sepaham, tapi pasti masih ada  cara untuk setidaknya meminimalisasi masalah sampah yang mencemari laut. Kita mulai dari hal yang kecil dulu yuk!

Oct 25, 2019

Mengejar Raudhah di Madinah 2019


Tiba di Madinah jumat 13 September 2019 sekitar 3 dini hari, setelah menempuh perjalan selama 8 Jam dari Bandara King Abdul Aziz-Jeddah menuju Madinah dengan bus. Sekilas tadi muttowif sempat ngasih info masjid Bir Ali, masjid yang akan kami jadikan miqat (niat) untuk umroh pertama, jaraknya sekiar 15 menit dari Hotel kami, hotel Taiba Al Salihiyah. Oh iya buat yang mau baca tulisan sebelumnya bisa cek di postingan Perjalanan Umroh 2019
 
Karena mepet banget sama waktu sholat subuh, kami (Gue dan roommate Titi, Mbak Ana dan Kak Sally) langsung ancer-ancer ngambil wudhu dan sholat sunnah sambil nunggu masuk waktu Subuh di Masjid Nabawi.

Alhamdulilah beruntungnya, ternyata hotel gue itu sejajar lurus banget sama gate 26 Masjid Nabawi dan cuma beberapa ratus meter, nah dari situ gue tinggal maju dikit ke gate 25 pintu masuk khusus untuk cewek.



Gue menginap di Hotel Taiba Al Salihiyah selama di Madinah

Karena kita datang juga udah mepet, udah pastilah gak bakal dapat shaf di depan, jadi ada dua banjar shaf gitu, sisanya di tengah buat jalan, namun karena kita gak mau di belakang, kita isi shaf depan yang harusnya merupakan space buat jalan, tapi malah diikuti sama Jemaah lain muehehe.

Ada satu hal yang baru gue tahu, bahwa setelah sholat wajib di masjid Nabawi (di Masjidil Haram juga sama) ada shalat jenazah! Awalnya gue juga bingung “lah ini sholat apaan lagi? Kaga ada ruku sama sujudnya, tau-tau udah salam aja!” oh ternyata shalat jenazah. Jadi buat teman-teman yang akan sholat di Nabawi atau Masjidil Haram jangan sampai bloon kaya Pira yak! Kan udah Pira kasih tahu, pahalanya juga bisa sebesar gunung uhud.

Oct 14, 2019

Dukung Indonesian Ocean Pride Jaga Biota Laut



Teman-teman sudah mulai diet plastik belum? Atau setidaknya yuk mulai bawa kantong belanja dan bawa tumbler sendiri ketika pergi keluar, kenapa emangnya Pir? Kan repot tau!
 
Gak apa-apa kok repot sedikit! Asalkan langkah kecil yang kita lakukan sudah merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, khsusnya untuk biota laut. Pasti deh kalian pernah melihat kura-kura yang tersedak plastik atau ring dari tutup botol! belum lagi sampah-sampah plastik rumah tangga yang berakhir di lautan. Inget keanekaragaman hayati yang bisa kita nikmati hari ini bukanlah warisan  dari generasi terdahulu, melainkan titipan anak-cucu kita dari masa depan.

Nah memperingati hari hewan sedunia, yang jatuh setiap tanggal 4 Oktober, Sorak Gemilang Entertainment (SGE Live) berkolaborasi dengan Yayasan Indonesian Ocean Pride (IOP) mengedukasi masyarakat Indonesia untuk menjaga keberlangsungan hidup binatang-binatang laut dari ancaman kepunahan. Edukasi ini dilakukan melalui kegiatan eksplorasi dan kolaborasi seni digital di ‘teamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives’, serta penghimpunan donasi bagi IOP melalui penjualan tanda mata bergambar ikan laut karya Hamish Daud, Pendiri IOP seharga Rp. 199.000,- yang akan berlangsung dari 11 Oktober hingga 11 November 2019.
Hamish Daud, Pendiri Yayasan IOP

Oct 13, 2019

Bagaimana Menjadi Influencer?

Gak terasa Indonesia Knowledge Forum (IKF) sudah masuk tahun kedelapan! Acara yang di gelar di Ritz Carton Pasific Place 8-9 Oktober 2019, juga menghadirkan banyak narasumber yang expert di bidangnya, terlebih lagi mereka masih sangat muda.

Gue sendiri berkesempatan untuk nyoba ikut seminar dengan pembicara Giring Ganesha, meski telat masuk hehe, terus iseng-iseng ternyata ada Radityadika juga di sesi selanjutnya, maka gue duduk anteng nyimak perbincangannya.

Tips Raditya Dika Menjadi Influencer

Langkah awal untuk menjadi influencer adalah melihatdiri kita sebagai media. Media seperti apa yang ingin dibangun. Misal ada anak-anak muda yang suka dengan traveling jadi keseruan traveling yang dibagikan di platom social medianya, mulai dari keseruan perjalannya, cara pergi ke lokasi yang satu ke yang lainnya, sehingga iklan yang masuk adalah iklan dari travel agent.

Jadi saat memulai untuk menjadi influencer maupun youtuber sekalipun yang harus dipersiapkan adalah niche spesifik (konsep) yang akan diberikan kepada audience!
Jika berbicara dengan konten dalam hal konteks capital (tidak melulu berbicara tentang uang) namun modal hidup kita pun adalah berasal dari keresahan.

Oct 1, 2019

Flexi Life Asuransi Masa Kini


H-2 E-Visa gue akhirnya terbit! alhamdulilah setelah deg-degan gak karuan gue akhirnya berangkat ke tanah suci untuk beribadah umroh! segala persiapan sudah matang, cuma ada satu yang masih mengganjal dipikiran. yakni perlindungan asuransi jiwa yang belum gue urus, ya kita kan gak pernah tahu apa yang akan terjadi sama gue selama di sana ataupun setelah pulang nanti?!

Meski gue udah sering traveling, cuma kali ini merupakan perjalanan terjauh yang akan gue tempuh, dan mengingat gue punya riwayat acrophobia (ketakutan atau bahkan mengalami gugup atau gelisah jika berada di sebuah tempat ketinggian) kebayang gak betapa parnonya gue yang akan berada di ketingggian pesawat selama kurang lebih 9 jam, asli pasti kicep! Belum lagi gue masih merahasiakan soal keberangkatan gue ini  dari orang tua! yang tahu cuma ade gue doang si Mey!

Gue juga baru sadar, mumpung gue masih masuk dalam usia produktif penting banget untuk memiliki asuransi jiwa, karena biasanya preminya akan jauh lebih murah bila dibandingkan mendaftar pada saat usia tidak produktif. Tapi semua itu tergantung dari usia, kondisi kesehatan, dan kondisi finansial.

Sep 29, 2019

Perjalanan Umroh 2019



From Gibah To Mekah

“Ini kita beneran umroh Ti?”

“Insya Allah iya Vir! Percaya gak?”
 
Gue ngakak! sambil terus gantian nyeruput Starbucks senilai Rp. 1,- berkat promo CCnya si Titi saat nunggu boarding di F1 terminal 2F Soeta.

Masih inget banget pillow talk di awal tahun sama si Titi, gak sengaja gue liat IG storynya yang bawa-bawa koper, langsung gue DM.

16 Januari 2019, ketika Titi geret koper ke Bandung, yang gue kira umroh saat itu.

Ya udah gue ngetik sambil sesumbar aja gitu, tanpa mikir panjang! Qodratullah mungkin diaminin sama malaikat.

Oh sebentar, desclimer dulu deh sebelum gue lanjut cerita!
Bismillah, tulisan ini Pira buat tidak ada niat untuk pamer atau ria, Insya Allah sama sekali gak ada niat kesana. Jadi kalau kalian nyari pengalaman si ahli ibadah tanpa dosa yang ujug-ujug pergi ke tanah suci, mohon maaf itu close tab ada di pojok kanan atas silakan diklik.

Jan 29, 2019

Pilar Filantropi Dalam Islam






"Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis" [Aristoteles]

Pas masih kuliah suka ngantuk kalo kelamaan dengerin dosen saat ngasih materi, ya gak betah duduklah, ya kebelet ke toiletlah, ada aja gangguannya padahal itu penting banget sebagai salah satu jendela pengetahuan, saat udah lulus malah kangen loh masa-masa kaya gitu, asli!

Makanya sekarang Pira rajin banget ikutan workshop sama seminar-seminar biar lebih membuka diri dengan ilmu dan pengetahuan
apalagi ilmu agama, iya memang Pira bukan yang religius-religius amat, tapi bukan berarti Pira juga rela buta dong sama ilmu macam muamalah dalam islam, toh ilmunya dipraktekin sehari-hari .

Alhamdulilah banget belum lama ini Pira juga dapat kesempatan belajar tentang wakaf dibimbing sama Ah. Azharuddin Lathif (M. Ag. Mh) dosen hukum bisnis syariah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pilar filantropi islam

 Islam mengenal pilar filantropi  yakni :

Dec 20, 2018

The Power Of Dua Puluh Ribu


Pernah suatu waktu gue main ke kosan teman, gue melihat kaleng bekas biskuit tapi dengan label tulisan tangannya “Untuk test TOEFL”, gue dekati dan mengernyitkan dahi sambil bertanya ke teman gue itu.

“Ini celengan kok isinya dua puluh ribuan semua?”
“Oh iya, sengaja gue lagi menerapkan the power of dua puluh ribu nih Pir!”
Iya udah sering banget gue dengar dan bahkan di instagram banyak kok berseliweran tentang gerakan The Power Of Dua Puluh Ribu.

“Gilak konsisten amat!” gitu pikir gue.

Ya bayangin aja setiap nerima kembalian dengan pecahan dua puluh ribu, otomatis uang akan berakhir ke dalam kaleng biskuit itu.
Tidak sampai disitu, 2 bulan kemudian teman gue ini mengabari kalau Dia sudah mendaftar untuk test TOEFL dari hasil tabungan dari kaleng bekas bikuit.
Gue masih bergeming, belum juga tergerak untuk melakukan hal yang sama.

Minggu Lalu…