Nov 14, 2019

Badan POM Rayakan Hari Pangan Sedunia


Pernahkah teman-teman mendapati makanan atau minuman kemasan yang dibeli telah melewati masa kadaluarsa??

Beberapa kali Pira pernah! Salah gue juga sih yang gak ngecek tanggal kadaluarsa di bungkus yang tertera dan berujung dengan diare hehe, dan ternyata sebelum membeli produk kemasan agar terhindar dari hal-hal yang merugikan kesehatan ada triknya loh seperti yang dianjurkan oleh BPOM (Badan Pengawan Obat dan Makanan) dengan cara KLIK!

-Cek Kemasan
-Label
-Izin Edar
-Kadaluarsa

Jika menemukan berita-berita terkait produk makanan berbahaya yang belum jelas kebenarannya, masyarakat juga dapat langsung menghubungi Badan POM melalui Halo BPOM 1500533 atau berbagai platform media sosial official Badan POM.

Badan POM juga telah berupaya membuat terobosan dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu melalui penerapan 2D Barcode. Di era digital saat ini, sistem 2D Barcode memberikan manfaat bagi masyarakat terkait kemudahan akses informasi legalitas produk. Di sisi pelaku usaha, sistem ini dapat menghindarkan terjadinya pemalsuan atau diversi. Bagi Badan POM selaku lembaga pengawas tentu sangat memudahkan dalam operasional pengawasan. Dengan melakukan scan barcode melalui aplikasi BPOM Mobile, konsumen dapat memastikan legalitas produk Obat dan Makanan.

Bertepatan dengan hari pangan sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober setiap tahunnya. Badan POM turut merayakan kampanye Hari Pangan Sedunia melalui dialog langsung dengan masyarakat yang mengusung tema 
“Ngobrol Asyik Bareng Badan POM: Makan Sehat Ala Generasi Cerdas” di Mitra Terrace, Karet-Jakarta Selatan (09/11).
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito (Tengah)
“Tahun ini, kita dituntut untuk mampu mempromosikan aksi melawan kelaparan di seluruh dunia, memastikan keamanan pangan serta pola hidup dengan pangan yang bergizi dan sehat untuk seluruh penduduk di dunia,” ungkap Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito.


Faktor utama penyebab penyakit dan kematian di seluruh dunia bermula dari kebiasaan pola pangan yang tidak sehat dan gaya hidup yang kurang aktif. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), kebiasaan ini telah menjadi faktor pembunuh dan disabilitas nomor 1 di dunia. Selain itu, fenomena kekurangan gizi dan kelebihan gizi serta obesitas sering terjadi bersamaan baik di negara maju maupun negara berkembang. Diperkirakan lebih dari 670 juta orang dewasa dan 120 juta anak (5–19 tahun) perempuan dan laki-laki di dunia mengalami obesitas, dan lebih dari 40 juta anak balita kelebihan berat badan, sementara lebih dari 820 juta orang menderita kelaparan.



Saat ini, anak-anak serta remaja generasi milenial, khususnya di daerah perkotaan dengan mudah mengakses pangan siap saji baik yang tersedia di pinggir jalan maupun secara online dengan harga terjangkau dan beragam. Namun tingkat kesadaran generasi muda untuk mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi masih kurang. Terkait hal tersebut, Badan POM menjalankan misi untuk mengedukasi generasi milenial dan pelaku usaha pangan khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang diet sehat yang terkait dengan makanan jalanan.


Maka untuk menjawab tantangan di era industri 4.0 yang memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh berbagai produk Obat dan Makanan tersebut, Badan POM telah bekerja sama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan beberapa marketplace seperti Bukalapak, Halodoc, Klik Dokter, Grab, dan Gojek. Kerja sama ini dilatarbelakangi hasil pengawasan Badan POM melalui tim Cyber Patrol yang menunjukkan bahwa banyak produk Obat dan Makanan yang tidak memenuhi standar keamanan, manfaat, dan mutu yang diperjualbelikan melalui berbagai platform marketplace.


Kerja sama ini diharapkan akan meningkatkan efektivitas pengawasan keamanan, kualitas dan mutu serta kebenaran informasi dari produk obat dan makanan yang beredar secara online sehingga masyarakat terhindar dari produk yang tidak memenuhi syarat dan berisiko terhadap kesehatan.

Badan POM mengajak masyarakat untuk menjadi Konsumen Cerdas dengan mengonfirmasi terlebih dahulu kebenaran setiap informasi terkait produk Obat dan Makanan yang diisukan berbahaya. Untuk itu, Badan POM bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Masyarakat diminta tidak membuat dan/atau ikut menyebarkan hoax Obat dan Makanan, karena akan merugikan banyak pihak dan meresahkan masyarakat luas.

Kampanye keamanan pangan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilih dan mengonsumsi pangan yang aman, bermutu dan bergizi dalam rangka mewujudkan zero hunger world.


1 comment:

  1. wah setuju banget, semoga akan meningkatkan efektivitas pengawasan keamanan, kualitas dan mutu serta kebenaran informasi dari produk obat dan makanan yang beredar secara online sehingga masyarakat terhindar dari produk yang tidak memenuhi syarat dan berisiko terhadap kesehatan. nice :D

    ReplyDelete

Naek ke Genteng pake baju batik

batiknya dibeli di pulo gedong

Abang Ganteng dan Mpok yang cantik

kalo udah baca jangan lupa kasih KOMEN doonk