Dec 8, 2019

Itinerary Umroh City Tour Madinah



Setibanya di Madinah 13 September 2019 pukul 3 dini hari, seperti yang sudah gue ceritakan sebelumnya, rutinitasnya memang gue isi dengan bolak-balik raudhah. Sampai askar yang bertugas di pintu tersebut kayanya sampai hapal banget sama gue. Gara-gara gue selalu masuk masjid Nabawi lewat pintu yang sama yakni pintu 25.

Pernah di pagi hari saat mau sholat dhuha langkah gue terhenti, ketika askar memeriksa isi tas gue dan menemukan makanan kucing, udah deg-degan aja gue! karena si mbak askar ini kemudian malah manggil rekannya.


Dalam hati udah ketar-ketir  “aduh kelarlah gue ini, bakal di blacklist gara-gara bawa makanan kucing ke dalam masjid!”

Di Depan Gate 1 Masjid Nabawi, dekat dengan pintu masuk raudah untuk laki-laki
Kemudian Mbak askar yang megang bungkusan makanan kucing mendekati gue,
“Is this from Madina?”sambil nunjuk bungkusan makanan kucing itu.





“Ofcourse not, Ive brought it from Indonesia!” kata gue takut…takut.
“MashaAllah….May Allah Blessed you!”



Ini Gate 25, Pintu favorit Pira kalau masuk ke Nabawi
Mbak Askar ini malah memeluk dan mengusap kepala gue, lalu gue? ya mao nangis gilaaak!! Gue pikirkan bakal dilarang masuk masjid, ternyata malah didoain, alhamdulilah. Ide bawa makanan kucing ini gue dapat setelah sebelumnya sempet baca di blog orang, yang sengaja bawa minuman serbuk buat dibagi-bagiin sama jamaah di masjid. Gue juga bawa sih 3 Packs Jasjus, terus gue sodorin ke jamaah yang lagi ambil air zam-zam di drum khusus, seneng aja gitu rasanya saat antusias nyobain minuman instant ke anak-anak kecil yang berseliweran di dalam masjid Nabawi.


Drum dengan label biru bertuliskan "not cold" yang artinya zam-zamnya biasa aja, nah kalo tanpa label itu malah dingin kaya air es
Tapi denger-denger dari orang yang udah ke masjid Nabawi, katanya di sana juga banyak kucing, makanya gue semangat banget masukin 3 bungkus sedang stray cat ukuran 250 gram ke dalam koper sebelum berangkat. Apalagi kan Rasul sayang banget sama kucing, ya semoga dengan ngasih makan kucing-kucing di Madinah bisa membawa gue kembali ke sini buat bawa makanan kucing yang lebih banyak sekaligus ibadah sama pasangan halal gue kelak, eaahaha!

Selain bolak-balik menyerbu raudhh di masjid Nabawi, tentu ada kegiatan lain yang gue lakukan bersama rombongan, diantaranya mengunjungi tempat-tempat berikut:

1. Pemakaman Baqi

Salah satunya, ziarah ke Baqi selepas Ba’da ashar di hari jumat 13 September 2019, ya letaknya emang di samping hotel banget sih, cuma pintu untuk sampai ke depan Baqi kami mesti muter dulu mendekati gate 29-30 masjid nabawi, karena perempuan dilarang masuk ke dalam area pemakaman, hanya boleh mendoakan dari balik pagar.


Di Pemakaman Baqi, pemakamannya tanpa nama dan batu nisan

Di pemakaman Baqi terdapat makam keluarga Rasul diantaranya, Aisyah, Fatimah Az-Zahra, Ruqayyah, Zainab dan Ummi Kultsum. Berbeda dengan pemakaman yang biasa ditemui di Indonesia, pemakaman baqi hanya berupa hamparan tanah lapang yang luas, tidak ada ukiran batu nisan, yang ada hanya batu besar sebagai penanda, namun entah itu makam siapa?!

2. Jabal Uhud
Jabal uhud, gunung/bukit uhud terletak 5 KM di utara kota Madinah, gunung ini memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan gunung lainnya yang ada di Madinah, lantaran gunung ini dijanjikan Allah SWT akan berada di surga nantinya, seperti yang diriwayatkan oleh HR Bukhari.

Disekitaran Jabal Uhud Panas banget Coy!
“Jika kita hendak melihat bukit yang terdapat di surga, maka ziarahlah ke bukit Uhud. Nabi SAW bersabda, ‘bukit uhud ialah salah satu dari bukit-bukit yang terdapat di surga
 

Di bukit ini pernah terjadi pertempuran besar antara pejuang islam dan kaum kafir Quraisy pada 15 syawal 3 Hijriah ((Maret 625 Masehi) yang menyebabkan 70 pejuang islam mati secara syahid. Di sekitar jabal uhud para syuhada tersebut dimakamkan.

Untuk yang iseng mencari pernak-pernik atau gak sabar untuk membeli sedikit oleh-oleh, tenang aja! Banyak pedagang kok di sana, bahkan kalau tahu rombongan dari Indonesia bisa dikasih harga spesial hehe, gue sempet membeli 2 bungkus habbatusaudah (jinten hitam) itu harganya sekitar 5 Riyal/bungkus atau sekitar Rp. 19.000/bungkus.

3. Masjid Quba
Di Masjid ini, gue beserta rombongan menyempatkan sholat sunnah dan ngambil beberapa foto untuk kenang-kenangan.


Sejarah Masjid Quba dibangun pada 8 Rabiul Awwal atau 23 September 622 Masehi. Masjid ini berdiri di atas kebun kurma seluas 1.200 meter persegi. Kemudian, masjid direnovasi sehingga luasnya saat ini mencapai 5.860 meter persegi sehingga dapat menampung 20 ribu jamaah.

Bersama rombongan UTM (Umroh Travel Mandiri)
Menariknya, dalam proses pembangunan Masjid Quba, Nabi Muhammad ikut terlibat sendiri membawa bahan-bahan bangunan. Bahkan, badan Rasulullah dipenuhi debu dan pasir.

Setelah masid quba selesai dibangun, Nabi Muhammad turut memimpin salat terbuka untuk para sahabat. Bahkan, Rasulullah semasa hidupnya selalu pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin, dan Kamis


4. Kebun Kurma
Kalau yang ini sih wisata wajib kayanya, karena di sana kalian bisa nyobain berbagai macam kurma sebelum memutuskan membelinya, kebun kurma yang gue kunjungi gak jauh dari masjid Quba.


Oh iya untuk pembayaran, mereka juga nerima uang rupiah kok, jadi kalau Riyal kalian sudah mulai menipis, bisa tuh rupiahnya dipake hehe.



Sampai sini dulu yah, nanti akan gue lanjut sama tata cara umroh pas di Mekah!
terima kasih udah mampir yah!

No comments:

Post a Comment

Naek ke Genteng pake baju batik

batiknya dibeli di pulo gedong

Abang Ganteng dan Mpok yang cantik

kalo udah baca jangan lupa kasih KOMEN doonk