Aug 27, 2019

Jalan Kaki Kurangi Polusi!


“Jangan lupa pakai masker!” menu pagi yang kerap gue dengar saat Memey melihat gue pamit keluar rumah.

Gak bisa dipungkiri udara dan langit Jakarta udah penuh dengan polusi, bahkan pernah juga gue ngerasain jarak pandang yang terbatas ketika melintas di jalan protokol, bukan…bukan karena kabut romantis macam di drama-drama Korea! Enggak sama sekali kabut yang gue temui adalah salah satu bentuk ‘sumbangan’ dari asap kendaraan bermotor!

Ya emang hal ini sudah jadi isu klasik yang efeknya kian mengusik! cuma gue kan gak bisa berdiam diri terus tanpa melakukan apa-apa, bersyukurmya gue gak bisa mengendarai kendaraan hehe, jadi ya kemana-mana juga naik transpotasi umum, ya emang mungkin hal ini gak akan berarti apa-apa kalau cuma gue yang ngelakuin sendiri.

Makanya seneng banget ketika gue denger ada gerakan Jalan Hijau! Apaan tuh Pir?

Kampanye Jalan Hijau merupkan kampanye yang dilakukan oleh BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) bertujuan untuk mendorong semaksimal mungkin masyarakat untuk berpindah dari kendaraan (bermotor) pribadi ke angkutan umum massal dan berjalan kaki. Semakin banyak orang beralih dengan berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum massal maka akan semakin ramah lingkungan kondisi jalan jalan kita (green/hijau).

Hal-hal yang melatarbelakangi kampanye #Jalanhijau ini seperti yang sudah gue tulis di atas, berkaitan dengan isu transportasi dan isu kesehatan/lingkungan. Isu transportasi adalah kenyataan bahwa lalu-lintas semakin macet dengan tingginya penggunaan kendaraan (bernotor) pribadi dan masih belum maksimalnya pemanfaatan angkutan umum massal dan aktifitas berjalan kaki.

#JalanHijau di Depok bertitik di lampu merah Cijago

Dari sisi isu kesehatan fakta menunjukkan kemacetan akibat tingginya penggunaan kendaraan pribadi (bermotor) menyebabkan polusi udara parah yang berdampak serius bagi kesehatan. Selain itu tingginya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor menyebabkan kecenderungan masyarakat menjadi kurang bergerak sehingga resiko terkena penyakit non infeksi menjadi semakin tinggi pada usia muda.

Dengan melihat kenyataan banyak juga kecenderungan pada jarak-jarak tertentu yang seharusnya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, kini masyarakat lebih memilih menggunakan sepeda motor.

Saat ini rata-rata orang Indonesia sangat minim dalam hal berjalan kaki, rata rata hanya 3000 langkah/hari, seharusnya minimal 6000 langkah/hari atau idealnya 10.000 langkah/hari. Kondisi ini menyebabkan faktor resiko terkena penyakit non infeksi di Indonesia karena kurang gerak fisik berdasarkan data dari Kemenkes meningkat dari semula 26,1 % (2017) menjadi 33,5 % (2018).


Apa Aja Kegiatan dari #JalanHijau?

Kegiatan yang dilakukan adalah turun ke jalan menyampaikan pesan-pesan apresiasi kepada masyarakat yang telah melakukan kegiatan berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum serta ajakan untuk menggunakan angkutan umum bagi mereka yang masih menggunakan kendaraan pribadi. Penyampaian pesan dilakukan baik dengan poster-poster oleh petugas, pembagian masker, pin, kipas dan tumbler yang kesemuanya memuat pesan2 terntang berjalan kaki dan naik angkutan umum massal.

Kegiatan ini  berlangsung Senin 19/8/2019 sampai dengan Kamis 22/8/2019 di Jakarta, Depok dan Bekasi dengan melibatkan taruna/ni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD).

Nah kebetulan untuk di Depok bertitik di lampu merah Cijago! Sempat liat jug ague, betapa antusiasnya pejalan kaki yang tiba-tiba dikasih souvenir dari petugas BPTJ yang sedang melakukan aksi sosialisasi supaya, para pengendara bermotor kedepannya juga turut berpartisipasi dengan berjalan kaki jika jarak tempuhny masih dekat.



Mengapa pesan-pesan yang bersifat apresiasi kepada mereka yang telah melakukan aktifitas berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum massal? Karena mereka yang dengan kesadaran sendiri melakukan hal tersebut secara langsung telah memberikan kontribusi dalam mengurangi kemacetan dan sekaligus kesehatan lingkungan. Sebagai bagian dari apresiasi kita juga meminta feedback/masukan tentang hal-hal apa yang sekiranya perlu dibenahi untuk menunjang aktifitas menggunakan angkutan umum dan berjalan kaki. Diharapkan hal ini akan memberikan dampak persuasive kepada pengguna kendaraan pribadi untuk melakukan hal yang sama.

Proses penyampaian pesan dilakukan dengan mendekatkan isu-isu terkait dengan kesehatan. Benefit benefit dari sisi kesehatan yang diperoleh baik secara personal maupun bagi masyarakat secara keseluruhan apabila melakukan aktifitas berjalan kaki maupun menggunakan angkutan umum massal diharapkan akan semakin menyadarkan masyarakat tentang pentingnya berpindah dari penggunaan kendaraan (bermotor) pribadi ke aktifitas berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum massal.

No comments:

Post a Comment

Naek ke Genteng pake baju batik

batiknya dibeli di pulo gedong

Abang Ganteng dan Mpok yang cantik

kalo udah baca jangan lupa kasih KOMEN doonk