Jun 13, 2018

Generasi Muda, Sudahkah Mengamalkan Pancasila?

Indonesia memang berbeda, namun dalam kehidupan nyata, kita harus bisa mengamalkan bagaimana kita saling menerima dan bersatu dalam perbedaan yang ada. 
[Bramantyo Djohanputro, Direktur Eksekutif PPM]


Udah lama rasanya gue gak ke bioskop menikmati alur cerita lewat karya seni gambar bergerak dan suara. Seinget gue terakhir pergi nonton pada bulan Maret lalu, menonton drama komedi dari kisah nyata Ayudia Bing Slamet dan Dito lewat film Teman Tapi Menikah.

http://www.emocutez.comKemudian beberapa hari setelah peringatan hari lahirnya pancasila (yang jauh setiap 1 Juni setiap tahunnya), PPM Manajemena ngadain nonton bareng untuk ngerayain hari pancasila, film yang dipilih pun bukan genre gue banget yang terbiasa dengan drama komedi romantic, atau film super hero.

LIMA itu judul filmnya, film besutan Lola Amaria ini memang cukup mengiris rasa empati gue, gimana enggak?! Dikisahkan ada satu keluarga memiliki 3 orang anak, Fara, Aryo dan Adi yang dibesarkan dengan dua agama berbeda di dalam keluarga, namun tetap saling mendukung dan juga rukun untuk sama-sama saling menghormati kepercayaan yang dianut masing-masing. 
Pira nontonnya ramean kok sama mereka

http://www.emocutez.comHati gue terenyuh ketika Ibunda mereka yang seorang muslim meninggal dunia, namun Aryo ragu untuk ikut mengantarkan jenazah Ibunda ke liang lahat, karena kepercayaan yang dianut berbeda dengan ibunya dan juga risih melihat pandangan para kerabatnya. Tapi kalo dilihat dari kemanusiaan, bukankah Aryo juga punya hak untuk mengantarkan sang Ibu ke tempat peristirahatan terakhir sebagai bakti seorang anak?

http://www.emocutez.comLewat adegan lain, film ini tuh banyak banget menyampaikan pesan-pesan moral terselubung, dan bila kita cerna secara bijak, seperti menorehkan rasa bersalah karena banyak dari kita yang belum bisa menerapkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Atau bahkan malah belum bisa membiasakan berempati dengan perbedaan yang jelas-jelas ada di depan mata, termasuk isu SARA maupun hukum dan keadilan yang memang sangat sensitif. 

Salah satu pemeran utama film LIMA,chakeep yak

Makanya sebagai lembaga pendidikan PPM Manajeman tuh pengen banget mengajak generasi muda untuk mengimplementasikan kembali nilai pancasila pada kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan acuan cita-cita para pendiri PPM Manajemen untuk mengembangkan ilmu manajemen di Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut sejalan dengan visi PPM yang berdiri sejak tahun 1967, dari dulu PPM memang fokus untuk ikut serta dalam menjaga keutuhan bangsa dan Negara dengan mengusung nilai-nilai pelopor, luhur, unggul dan santun dalam sumbangsih bagi bangsa Indonesia.


Bramantyo Djohanputro, Direktur Eksekutif PPM

http://www.emocutez.comBanyak pesan positif yang menggugah rasa kemanusiaan, setelah nonton film ini seperti diingatkan lagi terhadap nilai-nilai toleransi antar umat beragama dalam menjalani ibadah. Nilai keadilan, musyarwarah, nilai persatuan dalam menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa, bahkan kalau bisa sebagai putra dan putri pertiwi, kita ikut berprestasi dengan kemampuan yang kita miliki untuk sama-sama mengharumkan Indonesia.

Yang penasaran gimana filmnya! cuz ke bioskop!


Bagaimana caranya? lakukanlah hal-hal positif sesuai dengan pancasila seperti muyawarah, menghargai pendapat orang lain, kejujuran, menjaga toleransi umat beragama, dimulai lewat lingkaran masyarakat terkecil yang kita miliki alias keluarga. Jika kita sudah terbiasa melakukannya Insya Allah kebiasaan tersebut akan terbawa dan terus berkembang dalam kehidupan bermasyarakat dimanapun kita berada. 


2 comments:

  1. Makasih piraa...besok kita Nobar lagi yaa...

    ReplyDelete
  2. Lima ini masih ada di bioskop gak sih? Kemaren gue cek soalnya banyaknya incredible sama ocean's 8 doang. Huhhuhu. Kalo film indo liatnya insya allah sah sama target sama film hantu. :(

    ReplyDelete

Naek ke Genteng pake baju batik

batiknya dibeli di pulo gedong

Abang Ganteng dan Mpok yang cantik

kalo udah baca jangan lupa kasih KOMEN doonk